Rantai-rantai mengekang jiwa
Tak mampu bergerak bebas
Rasa bersalah enggan lepas
Sesak nafas tersedak dalam beban
Dosa-dosa bagai lumpur hisap
semakin tenggelam nan terjerembab
Ampuni saja dia
yang kau benci, yang telah berimu api amarah
Bersihkan dia dari rasa pedihmu, dendammu
Karena kau pun tak hendak sebagai dia
Setengah mati dalam dosa
Gelisah sejarah hidupnya
Karena kau pun ingin bercahaya di hadapanNya
Dan menatap senyuman Tuhanmu yang menyambutmu
Dengan buaian kasih sayangNya
Kumpulan Puisi
Kumpulan puisi ini asli ciptaan pengarang bukan copy paste. Puisi-puisi tersebut merupakan ekspresi pikiran, perasaan, dan pandangan pengarang yang diharapkan dapat memberi sumbangan contoh puisi, inspirasi, motivasi, spirit/semangat, pesan lewat seni bagi anda.
Kamis, 15 September 2011
Rabu, 08 Juni 2011
BULAN ALLAH
Malam biru ...
Bulan sabit menatap syahdu
Katanya, bulan Rajab telah tiba
Dia mengintip di sela-sela peraduan kalian
Adakah yang mendirikan shalat dimalamnya
Adakah yang rela berpuasa dan beristighfar
Adakah yang memuliakan bulan Allah
Dia ingin mengabarkan kepada hamba yang memuliakan Rajab
Saat ini cahaya-cahaya rahmatNya menyinari seluruh alam
Doa-doa kalian dikabulkan
Surga Na'im menanti
Ridlo Allah menyertai
Dia tersenyum
Ketika cahaya itu menyentuhmu
Ketika harapan terijabahkan
Ketika kekhilafan termaafkan
Senin, 06 Juni 2011
TERLAMBAT
Kudayung perahu, kutinggalkan kekasih di pulau kecilku
Kukuburkan dalam pusara cintaku
Kudayung perahu menuju benua impianku
Menggapai sekuat tenagaku
Sebelas tahun berlalu
Kugenggam nyata impianku itu
Seketika kusadari, kuingin berbagi
Tak kusesali pelayaranku dulu
Hanya mengapa kasih tak kuajak mendayung
Kasih...andai waktu kembali
Kasih...kembalilah
Kasih ...nyatanya kau sungguh berarti
Kukuburkan dalam pusara cintaku
Kudayung perahu menuju benua impianku
Menggapai sekuat tenagaku
Sebelas tahun berlalu
Kugenggam nyata impianku itu
Seketika kusadari, kuingin berbagi
Tak kusesali pelayaranku dulu
Hanya mengapa kasih tak kuajak mendayung
Kasih...andai waktu kembali
Kasih...kembalilah
Kasih ...nyatanya kau sungguh berarti
Minggu, 05 Juni 2011
PASRAH
Kulepaskan seluruh dayaku
Kurelakan semua problemaku
Kuhempaskan semua kesombonganku
Kuserahkan semua tuntutanku
Kubiarkan diriku sebagai bayi suci
Dalam lautan maafMu
Di pelukan kekuasaanMu
Di buaian kasih sayangMu
Aku ... pasrah ...
Kurelakan semua problemaku
Kuhempaskan semua kesombonganku
Kuserahkan semua tuntutanku
Kubiarkan diriku sebagai bayi suci
Dalam lautan maafMu
Di pelukan kekuasaanMu
Di buaian kasih sayangMu
Aku ... pasrah ...
PERGILAH DEPRESI
Mengapa mesti sedih
Mengapa kemurungan yang kau pilih
Mengapa kau benamkan diri dalam kesuraman
Bak karang yang enggan tersirami ombak lembut disisinya
Aku tak suka kerut diantara dua matamu
Aku benci intonasi tak beraturanmu
Kadang tinggi tak terkendali
Kadang lesu tak bernafsu
Apakah kau hidup untukmu sendiri
Apakah kau yang paling tak berdaya
Apakah kau yang teraniaya
Apa yang kau tuntut
Hapus air matamu
Seka kepedihanmu
Turunkan volume kemurkaanmu
Kembalilah tersenyum
hembuskanlah tawamu
Laluilah dengan tersenyum
Kelahiranmu untuk bahagiamu
Bahagiamu, milik kami
Mengapa kemurungan yang kau pilih
Mengapa kau benamkan diri dalam kesuraman
Bak karang yang enggan tersirami ombak lembut disisinya
Aku tak suka kerut diantara dua matamu
Aku benci intonasi tak beraturanmu
Kadang tinggi tak terkendali
Kadang lesu tak bernafsu
Apakah kau hidup untukmu sendiri
Apakah kau yang paling tak berdaya
Apakah kau yang teraniaya
Apa yang kau tuntut
Hapus air matamu
Seka kepedihanmu
Turunkan volume kemurkaanmu
Kembalilah tersenyum
hembuskanlah tawamu
Laluilah dengan tersenyum
Kelahiranmu untuk bahagiamu
Bahagiamu, milik kami
Selasa, 24 Mei 2011
Perang dalam Sanubari
Sanubariku berkata
Kuingin....kuingin....kuingin......
Sekali lagi, ingin...ingin....ingin.....
Tetapi.....tetapi.....tetapi....
Berulang lagi, tetapi....tetapi.....tetapi....
Semoga....
Kuharap.....kuharap.....kuharap.....
Namun, jangan......jangan.....jangan.....
Kututurkan atau tidak
Kurengkuh atau jangan
Kuraih atau kusisihkan saja
Ah, gelisah
Degub jantung tak selaras lagi
Tak berujung
Melelahkan
Sia-sia....
Kucari pedoman dalam norma dan iman
Tuhan....selamatkan jiwaku
Tentramkan hatiku
Kuingin....kuingin....kuingin......
Sekali lagi, ingin...ingin....ingin.....
Tetapi.....tetapi.....tetapi....
Berulang lagi, tetapi....tetapi.....tetapi....
Semoga....
Kuharap.....kuharap.....kuharap.....
Namun, jangan......jangan.....jangan.....
Kututurkan atau tidak
Kurengkuh atau jangan
Kuraih atau kusisihkan saja
Ah, gelisah
Degub jantung tak selaras lagi
Tak berujung
Melelahkan
Sia-sia....
Kucari pedoman dalam norma dan iman
Tuhan....selamatkan jiwaku
Tentramkan hatiku
Minggu, 22 Mei 2011
Tak Tua Lagi
Musim berganti musim
Bapak beranak pinak
Ibu beranak cucu
Dan......lelah bertambah penat
Sosok sedikit demi sedikit merapuh
Semangat semakin meluruh
Sejenak di sela-sela renungan....
Kutemukan apa arti mudaku, semangatku dulu, manisku, pahitku...
Ternyata masih ada yang tak pernah tua
Akan selalu merasuki hidup, dan hidup untuk hidup
Menginspirasi gerakku hinggga akhir....
Bapak beranak pinak
Ibu beranak cucu
Dan......lelah bertambah penat
Sosok sedikit demi sedikit merapuh
Semangat semakin meluruh
Sejenak di sela-sela renungan....
Kutemukan apa arti mudaku, semangatku dulu, manisku, pahitku...
Ternyata masih ada yang tak pernah tua
Akan selalu merasuki hidup, dan hidup untuk hidup
Menginspirasi gerakku hinggga akhir....
Langganan:
Postingan (Atom)